58 Kg Sabu-Sabu Lolos dari Sumsel, Disergap
Paket Sabu: Anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni temukan 58 paket sabu di bagian dalam pintu mobil Expander B 2068 PFQ dari Aceh tujuan Jakarta, lolos dari wilayah Sumsel.(foto sumek)
Palembang Gemasumselnews-Viral anggota kepolisian gagalkan penyelundupan sabu-sabu sebanyak 58 kg di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Narkoba itu dibawa tiga kurirnya dari Aceh hendak menuju Jakarta.
Upaya penyelundupan itu nyaris berhasil karena telah berhasil lolos dari pantauan jajaran kepolisian dan BNN di wilayah Sumsel. Padahal, setidaknya ada jalur yang jadi pilihan ketiga pelaku.
Jalintim ada lima daerah yang dilintasi yakni setelah dari Jambi bisa lewat Muba, Banyuasin, Palembang, Ogan Ilir, dan OKI. Kalau jalinteng, pelaku melalui Muratara, Mura, Lubuklinggau, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim dan Prabumulih.
Di Prabumulih, bisa masuk tol hingga kemudian ke OKI. Tapi kalau lewat jalan lintas, maka mereka akan ke OKU, OKUT dan menuju Lampung.
Untungnya, modus pelaku memasukkan sabu-sabu dalam pintu mobil masih juga terendus petugas. Mobil itu dicegat Minggu (12/11) lalu.
Anggota KSKP,Aipda Eben Ezer Manurung yang ikut dalam penyergapan itu menyampaikan, pihaknya mencegat mobil itu saat memasuki kawasan Pelabuhan Bakauneni karena dicurigai membawa narkoba.
Mobil itu dikendarai Asnawi dengan dua rekannya, Nurdin dan Muhammad Yani. Dalam penggeledahan oleh anggota Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan(KSKP) Bakauheni Lampung Selatan, dalam mobil jenis Mitsubishi Expander warna putih nopol B 2068 PFQ akhirnya ditemukan narkoba.
“Paket-paket narkoba itu dimasukkan dalam dinding pintu mobil. Total kita temukan 58 paket sabu-sabu,” ungkap Aipda Eben.
Petugas mendapatkan pengakuan sementara ketiga tersangka. Mereka mengaku telah membawa sabu-sabu itu dari Aceh dan akan dikirimkan ke Jakarta.
Barang bukti yang diamankan selain mobil Xpander B 2068 PFQ berikut 2 kunci kontak, BPKB mobil itu, 58 bungkus sabu-sabu, Hp merek Infinix warna biru dan hitam. Hp Samsung Fold warna hitam dan Hp Samsung.
“Kami di Bakauheni tidak akan pernah lelah menumpas peredaran narkoba dan memerangi peredaran narkoba di wilayah Lampung khususnya Bakauheni,” tegas Aipda Eben. Apalagi, pelabuhan di ujung selatan Sumatera itu merupakan pintu keluar masuknya peredaran narkoba dari Sumatera dan pintu masuk dari Pulau Jawa.
Terpisah, Kabid Berantas BNN Provinsi Sumsel, Kombes Pol Adi Herpaus mengungkapkan, adanya penangkapan mobil yang mengangkut 58 sabu-sabu di Pelabuhan Bakaueheni itu bukan berarti karena tidak dipantau di Sumsel.
Namun memang ada keterbatasan personel dan wilayah yang luas, menjadi kendala dalam mendeteksi peredaran narkoba. “Setiap pintu masuk dan pelintasan yang ada di Sumsel ini sudah disiagakan personel kita. Namun memang, karena tingginya arus lalu lintas, tidak semuanya bisa terpantau,” jelasnya.
Apalagi, sabu-sabu tersebut dikemas dengan rapi dan disisipkan ke dalam pintu mobil. “Sehingga sulit terdeteksi bila dilihat sekali lewat,” tambah Adi. Dari sisi personel, BNNP juga terbatas. Namun, SDM yang akan tetap akan dimaksimalkan. “Sementara pelaku terus memodifikasi cara agar bisa lolos dari pantauan anggota di lapangan,” tandasnya. (rill)